PT Assalam Karya Manunggal Berangkatkan Tenaga Kerja Hospitality ke Negara Jerman

Jakarta, FajarNews- Berbicara tentang migrasi internasional, peluang kerja di Eropa merupakan salah satu hal yang patut dicermati. Tentunya agar hal ini bisa memberikan manfaat, khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI). Seperti salah satu perusahaan PT Assalam Karya Manunggal (AKM) yang ber kantor di Kranji, Bekasi yang telah berhasil memberangkatkan Tenaga Kerja Hospitality ke negara Eropa yakni Jerman, Belanda dan Polandia.
Tiga Orang PMI Yang Diberangkatkan oleh PT Assalam Karya Manunggal ke Negara Jerman Baru Baru ini.
“Eropa menjadi tujuan migrasi internasional baru bagi PMI, khususnya pekerja di bidang kesehatan atau perawat. Menariknya, ada kekhususan tersendiri dari Eropa tentang peluang PMI untuk bekerja di sana,” jelas H. Sulaiman Sultoni selaku Direktur PT Assalam Karya Manunggal di ruang kerjanya di Bekasi, Senin, (05/05/2025).
H. Sulaiman Sultoni Direktur PT Assalam Karya Manunggal , Bekasi, (05/05/2025).
H. Sulaiman Sultoni berpendapat, masyarakat Eropa saat ini mengalami aging society, jadi peluang untuk kebutuhan tenaga perawat dan care giver menjadi sangat penting. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang optimal dan pola hidup yang sehat di Eropa, pastinya membutuhkan pelayan kesehatan yang optimal.
“Selain itu juga adanya jaminan keamanan, kepastian hukum, hak azasi manusia, dan kestabilan ekonomi. Eropa dikenal dengan negara emigran, sehingga sudah terbiasa adanya interaksi antara masyarakat lokal dengan pekerja asing,” jelasnya.
Sulaiman mengatakan dari sejak tahun 2020 perusahaan PT Assalam Karya Manunggal dengan gigih memperjuangkan pekerja dengan gaji yang layak dengan badan hukum. Selain mengangkat harkat dan martabat PMI yang semula harus wajib menguasai bahasa Jerman pihaknya mendidik dan menyekolahkan hingga mahir ber bahasa Jerman dan mendapatkan pengakuan berupa sertifikat A2 untuk khusus pekerja Hospitality.
Untuk pekerja perawat harus B1 atau B2. Khusus pekerja Hospitality biaya ditanggung sendiri untuk seluruh biaya penempatan sebesar Rp. 90 juta rupiah. Kalau untuk pekerja perawat cukup hanya membawa sertifikat B2 dan Pasport dan lainnya dibantu oleh pengguna, jelas Sulaiman.
Ditambahkan oleh Sulaiman bahwa pihaknya telah memberangkatkan 3 (Tiga) orang PMI ke Jerman beberapa hari lalu, dan 2 (Dua) orang lagi akan menyusul karena masih di kedutaan menunggu cap visa. Sedangkan yang lagi pendidikan saat ini sebanyak 25 (dua puluh lima) orang dan akan terus bertambah karena kuota belum terpenuhi yakni 150 orang untuk pekerja hospitality. Untuk pekerja perawat dan asisten perawat sebanyak 200 orang.
“Gunakan kesempatan yang baik ini selagi ada kuota dan pemberangkatan proses P to P. Upaya Job Order yang diusahakan oleh perusahaan P3MI dan telah terbit SIP dari KP2MI,” ujarnya.
Kata Sulaiman, masalah gaji atau upah per bulan pekerja hospitality sebesar 2.300 €. Kalau itu dirupiahkan dengan uang Indonesia sebanyak kurang lebih Rp. 42 juta rupiah. Sedangkan kontrak kerja pekerja selama dua tahun dan dapat diperpanjang apabila majikan berkehendak dan pekerja dinilai baik oleh pengguna serta tidak melarikan diri.
“Untuk masalah umur syaratnya 20 tahun sampai 35 tahun yang belum memiliki sertifikat A2. Bagi umur yang sudah diatas 35 tahun harus memiliki sertifikat dan keahlian,”ungkapnya. (Rob).