Peluang Kerja ke Eropa Sangat Menjanjikan dan Menggiurkan Dengan Gaji Besar

Jakarta, FajarNews — Eropa menjadi tujuan migrasi internasional baru bagi PMI, khususnya pekerja di bidang kesehatan atau perawat. Menariknya, ada kekhususan tersendiri dari Eropa tentang peluang PMI untuk bekerja di sana.
H. Sulaiman Sultoni.
“Peluang Kerja Untuk Tenaga Kerja Indonesia ke negara Eropa sangat menjanjikan dan menggiurkan dengan gaji besar. Apa lagi untuk pekerja Hospitality dan tenaga Perawat Care Giver sangat menjanjikan dan menggiurkan. Selain itu juga adanya jaminan keamanan, kepastian hukum, hak azasi manusia, dan kestabilan ekonomi. Eropa dikenal dengan negara emigran, sehingga sudah terbiasa adanya interaksi antara masyarakat lokal dengan pekerja asing,” ujar H. Sulaiman Sultoni mantan tenaga kerja informal ke Timur Tengah di era tahun 1985 sekaligus selaku Direktur PT Assalam Karya Manunggal Pioner Penempatan TKI Era 1990.
H. Sulaiman Sultoni berpendapat adanya wacana pemerintah membuka Moratorium Penempatan PMI Informal ke negara Arab Saudi atau Timur Tengah, itu-kan hak pemerintah dan baik menurut pemerintah ia silahkan, intinya bekerja itu tidak bisa dilarang. Tapi kalau pendapat pribadi saya selaku mantan tenaga kerja pembantu rumah tangga beserta keluarga saat itu di Arab Saudi, Timur Tengah saya berpikir semenjak disana sampai sekarang berusaha di P3MI bahwa penempatan itu harus ber badan hukum atau tenaga skill dan usahakan untuk tenaga skill baik di negara manapun. Menurut masing masing orang berpendapat bahwa pekerjaan itu baik dan halal. Namun pendapat saya bahwa lebih baik tenaga kerja yang formal punya keahlian supaya saling bisa menjaga karena alamnya saat ini sudah ber beda, sudah jaman komputerisasi, orang tidak ada lagi yang buta huruf, sudah tamatan sekolah SMK, kenapa mesti jadi selalu pembantu rumah tangga (PRT) yang dipilih dan selalu memilih biaya free gratis.
Sulaiman Sultoni menambahkan bahwa biaya penempatan PMI itu tidak ada yang free gratis karena majikan membayar, PMI membayar untuk diri sendiri dan saling menghargai terkesan baik saling bertanggungjawab sebab perusahaan di negara lain walaupun biaya free gratis mempunyai tanggungjawab. Misalnya, di biayai terlebih dahulu tapi perusahaan P3MI apabila lari PMI nya belum ada bekerja 6 bulan atau 1 tahun harus menggantinya dan ini sama saja.
“Kalau sama sama bertanggungjawab supaya tidak lari supaya ada saling disana membiayai disini membayar, gaji oke besar ada biaya tidak apa apa orangnya bayar bukan ke PT, untuk bayar tiket untuk bayar biaya sekolah bahasa yang tadinya tidak bisa bahasa jadi bisa, yang tadinya tamatan sekolah SD bisa ber bahasa dan punya skill itu lebih baik lebih terpandang dan terangkat harkat dan martabat bangsa di mata dunia,” ujar H. Sulaiman Sultoni. Sambil H. Sulaiman menutup perbincangan bahwa negara Eropa surga bagi penempatan PMI saat ini karena gaji besar yang sangat menjanjikan masa depan yang lebih baik. Serta berharap kepada semua pihak bahwa hindari penempatan PMI Non Prosudural atau ilegal supaya tehindari dari kejadian yang tidak kita inginkan. (Rob).