CPMI Nurjanah Asal Cilacap Meninggal di Penampungan, PT JIC Ulurkan Tangan Santuni Keluarga

Jakarta, FajarNews — Tetesan air mata dari hati tidak akan pernah mampu mengembalikan seseorang yang telah pergi selama-lamanya. Itulah yang dialami oleh Sohibun orang tua almarhumah Nurjanah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Dusun Kedungsalam, Patimun, Cilacap, yang didapati meninggal dunia saat berada di penampungan PT. Japfa Indo Corfora (JIC) pada Minggu (9/02/2025) baru baru ini.
Almarhumah Nurjanah CPMI saat menonton TV bersama temannya di Penampungan PT Japfa Indo Corpora Cilacap sebelum meninggal, Minggu, (9/02/2025).
Mendengar kabar duka yang menimpa calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cilacap, Jawa Tengah tersebut wartawan FajarNews.Com langsung mengonfirmasi ke Dody selaku Direktur Utama, PT JIC lewat telepon selulernya meminta kronologi kejadian ke Direktur Utama PT. JIC, memberikan keterangan via whatshapnya dan mengatakan, CPMI Nurjanah tidak sakit. Sehat sehat saja saat menonton TV sesama temannya di penampungan. “PMI yang pulang akan di izinkan dan kebetulan PMI Nurjanah mengajukan ijin hari Selasa karena mau anak study tour. PMI Nurjanah sudah 5 bulan di penampungan.
Pihak PT Japfa Indo Corpora saat ke rumah Almarhumah CPMI Nurjanah didampingi Muspika Patimun, Cilacap saat menyerahkan santunan.
PMI Nurjanah saat masuk ke penampungan dalam keadaan fit medical klinik. Masalah makan di penampungan 3 kali sehari dan menunya selalu berganti ganti,” ujar Dody selaku Direktur Utama PT JIC lewat kiriman Whatshapnya, Senin, (17/02/2025).
Dikatakan oleh Dody selaku Direktur Utama PT JIC menjelaskan PMI sehat nonton tv sama teman temanya. Sementara waktu pihak keluarga sudah datang menemui orang tua almarhumah Nurjanah ke Cilacap di dampingi pihak dari Disnaker Kabupaten Cilacap dan P4 Kementerian Pekerja Migran dan juga pihak dari Muspika Patimuan Cilacap. “Semua hak PMI almarhumah kami bertanggungjawab dan akan diserahkan ke pihak ahli waris. PT Japfa Indo Corfora ulurkan tangan santuni keluarga Nurjanah,” ujarnya.
Menurut keterangan orang tua almarhumah, Sohibun, Nurjanah sempat mengeluhkan sakit dan meminta izin untuk pulang kampung, namun tidak diizinkan oleh pihak PT. JIC.
“Anak saya bilang sakit dan ingin pulang, tapi tidak boleh,” ujar Sohibun dengan nada sedih, Selasa (11/2/2025).
Berdasarkan informasi dari PT. JIC, Nurjanah meninggal pada hari Minggu (9/2/2025). Sebelum meninggal, Nurjanah masih beraktivitas seperti biasa. Siang itu, ia menonton televisi bersama teman-temannya dan tertidur tengkurap. Teman-temannya kemudian mencoba membangunkannya, namun Nurjanah sudah tidak bergerak. Setelah diperiksa oleh staf PT. JIC, Nurjanah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Afdila, di mana ia dinyatakan telah meninggal dunia.
Keluarga Nurjanah sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka berharap pihak terkait dapat memberikan penjelasan transparan mengenai penyebab kematian Nurjanah dan bertanggung jawab atas kejadian ini.
“Kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anak kami. Kami juga berharap ada keadilan bagi keluarga kami,” lanjut Sohibun.(Rob)