PT AKM Seleksi Tenaga Kerja Perawat Dengan Mitra OTTO Belanda Skema P to P.

Jakarta, FajarNews- — Perusahaan P3MI PT. Assalam Karya Manunggal (AKM) yang berdomisili di Bekasi Barat, Jawa Barat ini telah melakukan seleksi dengan mitra OTTO dari Belanda dengan skema P to P. Untuk negara Belanda pertama kali telah melakukan MoU dan telah melakukan seleksi langsung oleh pihak mitra OTTO dari Belanda, di kantor Assalam Karya Manunggal di Pringsewu, Lampung di PT AKM Cabang Bekasi Barat di Dinas Tenaga Kerja LTS Bandung, Jawa Barat baru baru ini dengan Kuota sebanyak 100 orang tenaga perawat. Untuk bekerja sebagai perawat harus lulus D3 Keperawatan dan lulus seleksi. Demikian hal tersebut dikatakan oleh Sulaiman Sultoni selaku Direktur Utama PT Assalam Karya Manunggal di ruang kerjanya di Bekasi Barat, Kamis, (15/05/2025).
Sulaiman Sultoni Direktur Utama PT Assalam Karya Manunggal, Bekasi, Kamis, (15/05/2025).
“Gunakan kesempatan emas ini karena kesempatan yang kedua belum tentu ada dengan upah yang ditawarkan kurang lebih dari Rp. 40 juta rupiah dan dibiayai oleh pengguna tenaga kerja kecuali dokumen jati diri CPMI sendiri dan transport dari daerah ke Jakarta dan wajib menguasai bahasa Belanda yang telah diterima lulus seleksi yang bersekolah dan tempatnya di Kedutaan Belanda,” ujar Sulaiman Sultoni.
Sulaiman Sultoni Selaku Direktur Utama PT AKM foto bersama dengan pihak mitra OTTO Belanda, Madam Carmen dan Chika bersama 7 orang Calon PMI Tenaga Perawat yang di seleksi ke Belanda di Bekasi, Kamis, (15/05/2025).
Menurut Sulaiman bahwa hasil seleksi mulai dari Lampung, Bandung, Bekasi sudah diterima lulus seleksi sebanyak 13 orang tapi harus mengikuti assesmen yang dilakukan langsung oleh pihak mitra OTTO dari Belanda dengan sistem zoom langsung ke nomor hand phone Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) masing masing.
Sulaiman menuturkan bahwa kontrak kerja selama dua tahun sampai dengan lima tahun dan wajib di perbaharui dua tahun sekali dan di laporkan agar tetap terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Asuransi tetap di bayar oleh PMI agar tetap terlindungi selama bekerja di satu majikan dan tidak melarikan diri tidak minta pulang sebelum masa kontrak kerja selesai dan bisa menjaga nama baik selama masa percobaan di luar negeri.
Dikatakan oleh Sulaiman Sultoni bahwa tenaga kerja perawat ini adalah ditempatkan yang ber badan hukum karena lebih baik. “Hindari daftar melalui calo dan sejenis agar terhindari dari penempatan secara non produsedural. Karena yang benar adalah melalui skema P to P yang menggunakan visa kerja dan kontrak kerja yang telah ditandatangani oleh para pihak instansi terkait,” jelasnya.
Selain penempatan ke Belanda Sulaiman Sultoni mengatakan bagi CPMI yang tidak lulus seleksi ke Belanda, bisa dilanjutkan seleksi ke negara penempatan yakni Jerman sebagai perawat dan harus memiliki B2 bahasa Jerman. Untuk pekerja Hospitality ke Jerman cukup memiliki ijazah SMK sertifikat A2 bahasa Jerman dan memiliki pengalaman kerja selama dua tahun.
Sulaiman menambahkan, untuk khusus Hospitality biaya PMI ditanggung oleh CPMI sendiri. Pihak Jerman membayar untuk visa kerja dan yang ditentukan oleh negara Jerman atau mengikuti ketentuan peraturan ketenagakerjaan negara Jerman.
“Selain dari negara Belanda dan Jerman ada juga penempatan tenaga kerja ke negara Romania, Polandia untuk bekerja sebagai Wolder (tukang las), Perhotelan, Massage, Restoran dan lain lain. Untuk bekerja di negara Eropa hampir sama waktunya selama 9 jam dan kontrak kerjanya dua tahun serta visa berlaku satu tahun dan otomatis bisa diperpanjang bila PMI bekerja dengan baik tidak lalai dan tepat, tidak melarikan diri sesuai kontrak kerja yang telah disepakati dan harus mentaati target kerja yang telah ditentukan oleh pihak majikan,” ungkapnya.
Sulaiman berharap kepada pemerintah Indonesia agar penempatan tenaga kerja skill ke negara eropa ini dapat di promosikan atau memberikan edukasi edukasi tentang penempatan keseluruhan daerah daerah kantong CPMI agar masyarakat kita lebih tertarik dan berminat bekerja dibidang skill agar harkat dan martabat bangsa Indonesia dimata dunia bisa terangkat derajat bangsa kita karena negara eropa telah memberikan kemudahan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam penempatan tenaga skill di berbagai bidang. PMI juga harus bisa menjaga nama baik bangsa dan tidak merugikan perusahaan P3MI yang menempatkan maupun tidak merugikan diri sendiri. (Rob).