PT Assalam Karya Manunggal Seleksi Puluhan Orang Calon Tenaga Kerja Perawat Dengan Mitra OTTO Belanda

IMG-20250516-WA0005

Jakarta, FajarNews— Peluang Tenaga Kerja Perawat Indonesia di Eropa sangat terbuka. Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri semakin meningkat, termasuk kebutuhan tenaga kesehatan perawat. Maka peluang terciptanya lapangan kerja di luar negeri semakin terbuka, namun saja masih ada berbagai problematika. Peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia sampai saat ini masih dianggap belum optimal mengatasinya. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin besar tidak imbang dengan ketersediaan lapangan kerja sehingga mengakibatkan terbatasnya kesempatan kerja di dalam negeri. Mereka berbondong bondong mengadu nasib ke luar negeri.

Tujuh Orang Calon PMI Tenaga Kerja Perawat ke Belanda didampingi oleh Direktur Utama PT AKM saat menunggu Interview langsung dari Mitra OTTO Belanda di Bekasi, Kamis, (15/05/2025).

Bukan hanya lantaran faktor kurangnya kesempatan kerja yang baik dan upah kerja rendah, mereka ingin mendapatkan pengalaman lebih di lingkungan kerja yang lebih baik dan meningkatkan keahlian dan pengembangan karir yang profesional. Disamping itu juga mereka ingin mendapatkan upah yang lebih baik untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Seperti pengakuan 7 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ditemui di kantor PT Assalam Karya Manunggal di bilangan Bekasi, Jawa Barat, saat menunggu interview seleksi dari mitra OTTO dari Belanda.

Ketujuh orang tenaga kerja perawat Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang di temui FajarNews online di kantor PT AKM Bekasi, yang sedang menunggu di seleksi atau interview oleh mitra OTTO Belanda yakni bernama, Acep Irvany, Aprillita Dian Pertiwi, Inaidah, Elita Septiani Nasution, Warni, Maria Efrilda Hutajulu, Grace Sinambela yang menuturkan bahwa domisili mereka ada yang berasal dari Bandung, Cikarang, Bekasi, Indramayu, Jakarta, Tangerang Selatan.

Menurut pengakuan ke 7 (tujuh) orang calon Pekerja Migran Indonesia mengatakan, bahwa tujuan mereka bekerja ke Belanda adalah semata mata karena sulitnya lapangan kerja dan kesempatan kerja di dalam negeri dan juga faktor ekonomi yang saat ini carut marut ekonomi keluarga sehingga memilki tekad bulat untuk mencari lowongan kerja yang ada di media sosial PT Assalam Karya Manunggal dan kebetulan ada untuk tenaga kerja perawat di Belanda. Informasi lowongan kerja perawat itu membuat kami tertarik untuk bekerja tenaga kerja perawat karena kami ber tujuh lulusan D3 Keperawatan dan kami datang mencari informasi sekaligus melamar dan hari ini red, Kamis, (15/05/2025) ada interview langsung dari mitra OTTO Belanda.

Tekad kami yang bulat ke Belanda kata ketujuh orang PMI tersebut untuk bekerja sebagai tenaga perawat yang lebih baik dan sekaligus untuk mencari pengalaman kerja dan juga meningkat keahlian yang lebih profesional karena di Belanda upahnya yang sangat menggiurkan yakni sebulan gajinya lebih kurang Rp. 40 juta rupiah. Dengan upah yang besar itu kami bisa meningkat kesejahteraan perekonomian keluarga.
“Kami sangat berterimakasih kepada PT Assalam Karya Manunggal ini karena ada lowongan kerja tenaga perawat ke luar negeri dengan upah yang besar. Semoga kami saat interview bisa lulus yang di seleksi langsung pihak mitra OTTO dari Belanda. Seleksinya memang super ketat tapi ngak apa apa pertanyaanya seputar soal pengetahuan sebagai perawat nurse,” ujarnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Assalam Karya Manunggal, Sulaiman Sultoni mengatakan, ada sebanyak 45 orang Calon PMI untuk tenaga kerja perawat sedang di seleksi atau di interview untuk bekerja di Belanda. Untuk tenaga kerja perawat harus lulus dari D3 Keperawatan dan harus lulus seleksi dan interview yang langsung dilakukan oleh mitra OTTO dari Belanda, Mrs. Carmen, Chika.
“Saya berharap kepada CPMI kalau sudah bekerja disana luar negeri harus patuh terhadap aturan dan peraturan dari majikan. Kontrak kerja selama dua tahun bisa otomatis di perpanjang apabila PMI nya baik dan mentaati segala aturan dari majikan dan harus bisa menjaga nama baik selama masa percobaan kerja. Ingat jangan sampai merugikan perusahaan P3MI dan juga jangan sampai merugikan diri PMI sendiri,” tegas Sulaiman Sultoni. (Rob).